Mengapa harus Filsafat Islam

 


1. Mengapa juga kebudayaan Islam

2. Lalu agama Islam

3. Apalagi Pilsyahwat Islam


Bagi kebanyakan kita mungkin dua kata itu terkesan kontradiktif, saling bertentangan. Filsafat dalam pengertian ini merupakan sesuatu yang rendah, mengkerdilkan bahasa wahyu dan mempertanyakan kemapanan. Pada Sisi Yang lain Islam itu merupakan sesuatu yang luhur dan autentik. 

Disamping hal di atas, bukankah Filsafat Islam dalam tradisi mutakalimin sudah selesai di Massa abbasiyah, yang pada waktu itu digaungkan oleh golongan muta'zila. Berikut, tradisi filsafat yang diteruskan oleh para Filosof Islam lalu berakhir ditangan Al-Gazali melalui magnum opusnya Tahafut al-falasifah dan diperkuat dengan kematian Ibn Rusdy, yang dianggap mewakili simbol rasionalisme Islam.

Namun apakah kedua pernyataan di atas benar adanya, Mari kita lihat. Sebagaimana dikutip dari Muthahhari, kita harus mendudukan apa itu Filsafat (dahulukan pengertian verbal selanjutnya baru defenisi yg nyata). Karena mereka yang mengharamkan filsafat tentu mempunyai pengertian tersendiri, membuat istilah khusus dan mendefenisikannya sesuai bidangnya dan pengertian filsafat bagi orang yang menerima memiliki pengertian yang berbeda, sehingga kita bertikai pada sesuatu yang sia-sia.

Filsafat itu sendiri berasal dari yunani kemudian diberi bentuk (sighat) Arab dan nuansa Timur, mereka menamakan FALSAFAH. Jadi tak bedanya juga dengan kebudayaan Islam dan agama Islam, ia hadir tuk melengkapi, memberi bentuk yang berbeda dari kebudayaan maupun agama sebelumnya. Jadi begitu ya pembaca yang budiman, unsur-unsur Helenisasi tidak hanya diarabisasi namun di Islamkan.

Cinta akan kebijaksanaan, apa yang tidak mulia dari kata itu; kita disuruh untuk mencintai pengetahuan. Soal kematian Filsafat tentu tidak semuanya benar, dengan kematian Ibn Rusdy filsafat Islam sendiri memulai fase perkembangan dan kehidupannya di tanah Persia dan di wilayah bagian Timur lainnya. H Nasr dan Cak Nur memasukan Filsafat sebagai Salah satu disiplin Ilmu keislaman tradisonal, disamping ada kalam, fiqih dan gnosis. Itu aja, makasih

___________

*Pilsyahwat merupakan obat penenang dalam beragama, seorang yang mengkonsumsinya ia akan merasa hidup disurga dan didampingi para bidadari-bidadari.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

25 GOMBALAN Ala FILSUF

Postmodern dan kecanggihan visi misi

44 Indikator Kemunduran HMI

Biografi lengkap 25 Nabi dan Rasul