Postingan

Menampilkan postingan dari Agustus, 2018

FIQIH MAYORITAS dan MINORITAS

Gambar
Indonesia ialah bangsa yang beragam, ragam agama, budaya, adat, ras hingga warna kulit. Dengan adanya keberagaman ini kita menyadari menghargai perbedaan merupakan hal Ikhwal yang harus kita rawat bersama agar kesenjangan berpendapat dapat dibendung atau minimal lebih tepat diminimalisir, jadi tidak ada Apriori bahwa umat Islam mayoritas karenanya ia harus berkuasa. Islam di Indonesia merupakan salah satu agama mayoritas, mayoritas dalam arti agama, soal demokrasi jelas berbeda tidak ada klaim bahwa mayoritas harus berkuasa, mayoritas bukan jaminan keberhasilan. Mayoritas dan Minoritas dalam politik harus diserahkan pada Rakyat yang memilih melalui jalur demokrasi (pemilu). Sekarang yang lebih rumit lagi mengenai bagaimana pesan langit (solidaritas) itu kita kaitkan dengan kehidupan kita berbangsa dan bernegara, banyak yang menerjemahkan pesan tersebut dengan menggunakan kekuasaan, kekuatan untuk melancarkan misinya tanpa memikirkan dampak kepada pihak yang dirugikan (minoritas). U

Tuban; Tuak dan Kebudayaan

Gambar
Malang-Tuban, mari wujudkan budaya yang berperadaban. Tuban dikenal sebagai Kota Para Wali, Selain wisata religi untuk umat muslim, di Tuban juga terdapat wisata religi untuk pemeluk agama lain yaitu Klenteng Kwan Sing Bio (lentengu, Budha dan Tao), tidak kala menarik di Tuban ada sejenis minuman "Tuak" namanx yang diproduksi Alami oleh masyarakat setempat. Bicara tuak yang terlintas di kepala kemungkinan besar berhubungan dengan halal haram, itu bukan tradisi Nabi Muhammad SAW, tapi bukan itu dengan tuak bagaimana masyarakat yang majemuk tersebut bisa terhimpun, mungkin hanya sekedar ngobrol bareng, mengisi waktu luang dan meringankan suatu pekerjaan. Sebagian kebiasaan itulah yang membentuk masyarakat yang berperadaban, masyarakat yang beradab ini merupakan Nilai yang mana bisa menopang hidup dan budayanya. Hidup tanpa budaya ini tidak akan mungkin terjadi, karena bagaimana mungkin masyarakat bisa dihimpun.! Maka mari merawat tradisi agar masyarakat tersebut punya n

GUS DUR DAN KIAI SAID

Gambar
Mengapa GUS DUR dan KIAI SAID perusak reputasi.? untuk mengetahui hal ini harus dibreakdown dan diurut benang merahnya dari masa ke masa: 1. Pra Orde Pada masa ini Dakwah Aswaja diperankan oleh Walisongo. Dari hampir 100% masyarakat Nusantara yang animisme, dinamisme, Hindu, Budha dan ragam kepercayaan lainnya, dirubah menjadi 99,5% muslim dengan tanpa kekerasan, tanpa peperangan. Islamisasi Nusantara tak satupun yang dilakukan dengan menyakiti hati "target dakwah". Metodenya bukan al-Quran di tangan kanan dan pedang di tangan kiri, tapi dengan metode budaya (culture). Sikap Walisongo terhadap budaya ada tiga. Budaya yang bertentangan dengan syariat maka diamputasi, budaya yang sesuai syariat maka tinggal menarik ke Islam, dan budaya yang tidak sesuai dengan syariat namun masih bisa di Islamisasi maka dimasukkanlah unsur-unsur Islam ke dalamnya. Begitu soft dan indah proses Islamisasi di bumi Nusantara oleh pada Walisongo ini, karena meniru dakwah Rasulullah Shal

Tak Kutemukan kebenaran dalam Agama

Gambar
Pertanyaannya ialah tidak adakah kebenaran di dalam agama, di dalam teori, di dalam cita-cita, di dalam kepercayaan.? Marilah kita selidiki. Apakah yang kita maksud dengan agama.? Jelas bukan agama terorganisir, bukan Hinduisme, bukan Buddhisme, atau Kristianitas yang semuanya adalah kepercayaan terorganisir dengan propaganda, pertobatan, proselitisme, tekanan, dan sebagainya. Adakah kebenaran di dalam agama terorganisir.? Ia mungkin mencakup, menjalin kebenaran, tetapi agama terorganisir itu sendiri tidak benar. Oleh karena itu, agama terorganisir adalah palsu, ia memisahkan manusia dari manusia. Anda seorang Hindu, saya seorang muslim, yang lain seorang Kristen atau seorang Buddhis dan kita bertengkar, berbunuh-bunuhan. Adakah kebenaran dalam semua itu.? Kita tidak membicarakan agama sebagai pencarian kebenaran, melainkan kita membicarakan apakah ada kebenaran di dalam agama terorganisir. Kita begitu terkondisi oleh agama terorganisir sehingga berpikir di situ ada kebenaran, bahw

Pesta Lima Tahunan

Gambar
Pada 10/8 ditelevisi kita saksikan bersama deklarasi Pasangan calon Presiden dan Wakil Presiden RI periode 2019-2024 yang diusung oleh partai politik. Ada yang heran, kaget bahkan sakit hati, namun itulah pilihan politik kita dengan melihat kondisi keindonesiaan saat ini. Mungkin ada yang melihat dengan kaca mata popularitas, pengalaman hingga basic massa. Tentunya harapan kita bersama ialah pemimpin yang mampu mencari solusi terhadap persoalan kebangsaan dan keumatan yang ada, begitupula cara yang ditempuh harus benar. Untuk menjawab persoalan-persoalan bangsa (kemiskinan, keadilan dan kesetaraan) ada yang mengatakan kita butuh seorang pemimpin yang handal dalam ekonomi agar menimalisir keuangan dan barang dilain pihak kita juga harus butuh seorang Ulama sebagai dalil menjaga krisis toleransi dan identitas. Dalam menjalankan misi mulia tersebut diatas, kita ketahui bersama banyak jalan yang ditempuh oleh mereka misalnya; Politik adu domba, fitnah dan isu sara, secara manusiawi

Pesan Hari Qurban

Gambar
Selamat datang adik-adik calon Mahasiswa di kampus pilihanmu, siapkan uang sebanyak mungkin, kuliah butuh biaya yang lebih. Entah apa di Universitas negeri maupun Swasta kini berlomba-lomba mengadakan Test seleksi masuk, ah dikemanakan uangnya jika dirimu tak terseleksi. Pasti pihak universitas dengan berbagai dalil mengatakan uang tersebut digunakan untuk menyewa ruangan dan yang mendaftar sangat banyak sehingga kita butuh hanya sebagian ataupun yang mencapai standar minimal, standar apa yang mereka gunakan entahlah, kaum Birokrat Kampus lebih lihai dalam hal ini. Kuliah merupakan bentuk tranformasi pengetahuan dari tenaga pendidik ke peserta didik dan mahasiswa ialah label tertinggi di kalangan terpelajar, bersyukurlah kalian bisa menikmati bangku Kampus, diluar sana ada 10,000 orang yang putus sekolah dan kepengen kuliah tapi terbentur dengan masalah ekonomi, kesehatan adapula yang enggan kuliah karena merasa kuliah ialah pendidikan yang memakan waktu lama dan membosankan, mung