Postingan

Menampilkan postingan dari November, 2020

Postmodern dan kecanggihan visi misi

Gambar
Penceramah post-sosial Menyoalkan posmo tidak terlepas dari sepak terjang Modern (filsafat modern), hadirnya modern juga merupakan suatu pemberontakan intelektual terhadap alam pemikiran abad pertengahan. Filsafat modern meyakinkan rasio merupakan salah satu sumber pengetahuan, yang dapat mendorong sifat kritis dan menolak klaim-klaim kekuasaan gerejawi. Hadirnya Copernikus, Galileo hingga Descartes ialah semangat humanisme dan Renaissance Modern.  Kehidupan modern yang serba individual dan menjadikan diri (rasio) sebagai pusat kebenaran, manusia dapat membuka rahasia alam, termasuk kekuatan rasio dapat menemukan imam. Namun apakah perkembangan akal sejalan dengan kehidupan kemanusiaan.! Ternyata dengan dalih modern justru menghancurkan, merugikan masa depan manusia sendiri; Nuklir yang diciptakan bahkan berbahya untuk dirinya, dengan mesinnya malah memperpanjang barisan perbudakan hingga persaingan antar kapital yang mengarah pada perseteruan antar umat.  Dari kenyataan itulah posmo h

Mengapa harus Filsafat Islam

Gambar
  1. Mengapa juga kebudayaan Islam 2. Lalu agama Islam 3. Apalagi Pilsyahwat Islam Bagi kebanyakan kita mungkin dua kata itu terkesan kontradiktif, saling bertentangan. Filsafat dalam pengertian ini merupakan sesuatu yang rendah, mengkerdilkan bahasa wahyu dan mempertanyakan kemapanan. Pada Sisi Yang lain Islam itu merupakan sesuatu yang luhur dan autentik.  Disamping hal di atas, bukankah Filsafat Islam dalam tradisi mutakalimin sudah selesai di Massa abbasiyah, yang pada waktu itu digaungkan oleh golongan muta'zila. Berikut, tradisi filsafat yang diteruskan oleh para Filosof Islam lalu berakhir ditangan Al-Gazali melalui magnum opusnya Tahafut al-falasifah dan diperkuat dengan kematian Ibn Rusdy, yang dianggap mewakili simbol rasionalisme Islam. Namun apakah kedua pernyataan di atas benar adanya, Mari kita lihat. Sebagaimana dikutip dari Muthahhari, kita harus mendudukan apa itu Filsafat (dahulukan pengertian verbal selanjutnya baru defenisi yg nyata). Karena mereka yang menghara