Nabi salah diutus


Penurunan para nabi ialah membawa manusia kepada kesempurnaan. Ketika seorang nabi tidak sempurna, maka mustahil membawa manusia kepada kesempurnaan dan secara otomatis diturunkan para nabi menjadi sia-sia. Ketika penurunan nabi sia-sia, maka penciptaan manusiapun menjadi sia-sia.
Seorang Nabi harus terjaga dari dosa dan kesalahan agar tujuan pengutusan para nabi membawa masyarakat menuju cahaya terang benderang dan kesempurnaan illahi terealisasi.

Artinya, jika seorang nabi atau rasul tidak terjaga dari kesalahan, lupa dan dosa, maka masyarakat tidak lagi percaya kepada nabi seratus persen sehingga menyebabkan segala perkataannya tidak akan digubris serta perintah dan larangannya tidak lagi didengar.

Sangat masuk akal masyarakat berprilaku seperti itu ketika nabi tidak maksum karena masyarakat menilai bahwa perkataan, perintah dan larangannya memiliki kemungkinan berasal dari hawa nafsunya dan bukan dari tuhan.

Untuk itu utusan tuhan harus menjadi suri telaudan nilai-nilai kesempurnaan sebagai cerminan tuhan (Khalifatullah) di dunia ini. Jika Nabi tidak sempurna, melakukan kesalahan, gampang termakan fitnah yang mana dosanya lebih buruk dari pembunuhan, maka kepercayaan masyarakat kepada nabi akan hilang dan itu menyebabkan pengutusan para nabi menjadi sia-sia.
Maha suci Allah swt dari segala perbuatan sia-sia (Tafsir Hikmah).

Komentar

Postingan populer dari blog ini

25 GOMBALAN Ala FILSUF

Postmodern dan kecanggihan visi misi

44 Indikator Kemunduran HMI

Mengapa harus Filsafat Islam

Biografi lengkap 25 Nabi dan Rasul