Rahbar: Kami Menolak Syiah Versi London dan Sunni Versi AS

DiambilDariparsToday.

Pemimpin Besar Revolusi Islam Iran, Ayatullah Sayid Ali Khamenei dalam pertemuan dengan sekelompok ulama Suriah di Tehran, menekankan perlunya mengedepankan titik-titik kesamaan dalam agama Islam.
"Kami berharap bahwa kita semua akan menyaksikan hari itu, di mana kalian semua mendirikan shalat di Baitul Maqdis, hari itu tidak akan lama lagi dan ia akan segera tiba, baik orang-orang seperti kita ada atau tidak ada," ujarnya.
Ayatullah Khamenei pada Kamis (1/3/2018) menerima kunjungan Mohammad Abdul-Sattar al-Sayyed, Menteri Wakaf Suriah dan sekelompok ulama dari negara tersebut di Tehran.

"Beberapa tahun yang lalu, rezim Zionis berkata bahwa Iran akan kami jadikan begini dan begitu dalam 25 tahun ke depan, ketika itu saya katakan bahwa kalian sudah tamat 25 tahun ke depan," tegas Rahbar.
Rahbar mengapresiasi Presiden Bashar al-Assad dan menuturkan, Suriah saat ini berada di garis depan, sehingga tugas kita adalah mendukung perlawanan Suriah. "Presiden Assad tentu saja telah tampil sebagai seorang pejuang besar dan tanpa ragu ia berdiri dengan teguh, dan ini sangat penting bagi sebuah bangsa," tambahnya.
Menurut Ayatullah Khamenei, kehinaan sebagian bangsa disebabkan oleh kehinaan pemimpin mereka. Musuh, tegasnya, tidak dapat melakukan apapun terhadap bangsa mulia, di mana para pemimpinnya bangga dengan Islam dan identitas mereka.
"Revolusi Islam Iran memasuki usia 40 tahun, ketika semua kekuatan utama dunia, seperti Amerika Serikat, Uni Soviet, NATO dan kekuatan reaksioner di Asia Barat, sejak hari pertama telah bersatu untuk melenyapkan Republik Islam, namun revolusi ini tetap eksis dan maju," jelas Rahbar.

Dalam menjelaskan fakta tersebut, Ayatullah Khamenei mengatakan, eksisnya revolusi bangsa Iran menunjukkan bahwa apa yang diinginkan oleh AS, Eropa dan kekuatan nuklir dunia, tidak pasti terwujud.
"Jika kita semua dan elemen-elemen perlawanan di kawasan ini tetap teguh, musuh tidak dapat berbuat apa-apa," tandasnya.
Menurut Rahbar, umat Islam juga berkewajiban untuk melawan upaya oleh kekuatan-kekuatan arogan dan Arab Saudi, yang bertujuan menabur perpecahan di tengah umat.
"Kami tidak menerima Syiah yang didukung oleh London, dan Sunni yang didukung oleh AS dan Israel, karena Islam menentang kekufuran, kezaliman, dan penindasan," pungkasnya. (RM/PH)
Dah itu aja, terimakasih.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

25 GOMBALAN Ala FILSUF

Postmodern dan kecanggihan visi misi

44 Indikator Kemunduran HMI

Mengapa harus Filsafat Islam

Biografi lengkap 25 Nabi dan Rasul