Epistemologi 1


Sumber pengetahuan manusia. Membahas tema pengetahuan ini, sejak dulu hingga kini, masih dalam perdebatan dari mana sih pengetahuan yang kita miliki.? Khususnya masalah filsafat dan terutama filsafat modern sudah banyak yang mengkajinya. Pengetahuan manusia menjadi titik tolak kemajuan sains dan filsafat, sehingga dengan itu, kita bisa menikmati hasil pengetahuan misal alat transportasi, komunikasi, industri, dsb. Dari sini kita bisa meyakini bahwa pengetahuan manusia menjadi hal mendasar bagi sendi kehidupan manusia, yang dengan itu pula dapat dikatakan bahwa pengetahuan (sains dan filsafat) yang kukuh tentang semesta (universe) dan dunia sangat diperlukan.

Jika pengetahuan menjadi hal yang dibutuhkan (necessary), mendasar dan fundamental bagi kehidupan manusia, maka kriteria-kriteria dan nilai-nilai pengetahuan haruslah ditetapkan. Sebab jika tidak, maka tidaklah mungkin kita bisa melakukan studi tentang apapun, bagaimana pun itu bentuknya.

Salah satu perdebatan besar tersebut adalah diskusi yang mempersoalkan sumber-sumber dan asal-usul pengetahuan dengan meneliti dan mempelajari serta mencoba mengungkapkan prinsip-prinsip primer kekuatan struktur pikiran yang dianugrahkan Tuhan kepada manusia.

Sehingga dengan itu, ia dapat menjawab pertanyaan-pertanyaan seperti:

1. Bagaimana pengetahuan itu muncul dalam diri manusia.?
2. Bagaimana kehidupan intelektual terbangun, termasuk setiap pemikiran dan konsep-konsep (notions) yang muncul sejak dahulu hingga sekarang.?
3. Apakah sumber yang memberikan kepada manusia arus pemikiran dan pengetahuan ini.?

Tentu kita mengetahui berbagai hal dalam kehidupan, karena dalam dirinya terdapat bermacam-macam pemikiran dan pengetahuan. Dan tidak diragukan lagi bahwa banyak pengetahuan munusia itu muncul dari pengetahuan sebelumnya dan pengetahuan orang lain dengan cara adopsi dan imitasi. Karena itu, ia akan meminta bantuan pengetahuan sebelumnya yang sudah dimiliki untuk menciptakan pengetahuan baru. Permasalahannya adalah, bagaimana kita "meletakkan tangan kita di atas garis-garis primer pemikiran" dan atas sumber umum pengetahuan pada umumnya.?

Sebelum menjawab semua itu, kita harus tahu bahwa secara garis besar pengetahuan (persepsi) terbagi menjadi dua, yaitu:

1. Konsepsi atau idrak atau tasawwur atau bentuk atau pengetahuan sederhana.
2. Assent atau afirmasi atau tashdiq atau kepercayaan atau penilaian.

Konsepsi maksudnya yaitu, pengetahuan tanpa penilaian. Ini untuk mengatakan bahwa konsepsi adalah penangkapan suatu objek tanpa menilai objek itu.

Contoh:
Kita melihat batu
Kita melihat api
Kita melihat orang diiris pisau
Kita melihat cahaya, dst

Afirmasi maksudnya yaitu, pengetahuan yang mengandung suatu penilaian.

Contoh:
Batu itu berat
Api itu panas
Dia sedang dioperasi
Itu sinar senter.

John Stuart Mill (1806-1873 M) punya teori khusus tentang pengetahuan afirmasi ini. Menurut Mill, afirmasi merupakan dua konsepsi yang terasosiasi. Ia menambahkan, pangkal afirmasi adalah hukum-hukum asosiasi dari ide-ide.

Jiwa itu berisi konsepsi tentang subjek dan konsepsi tentang predikat. Namun pada hakekatnya, asosiasi ide-ide itu berbeda sama sekali dengan watak afirmasi. Terkadang ia terealisasikan pada banyak lapangan yang tidak terdapat afirmasi.

Contoh:
Tokoh dan heroik
=> menjadi tokoh heroik dalam legenda.
Tetapi karena tentang keheroikan tersebut terbangun atas mitos, maka penilaiannya pun bisa menghasilkan penilaian yang salah. Begitupula dengan TUHAN jangan-jangan hanya asosiasi Ide saja (baca juga; David Hume)
Itu aja, terimakasih

Komentar

Postingan populer dari blog ini

25 GOMBALAN Ala FILSUF

Postmodern dan kecanggihan visi misi

44 Indikator Kemunduran HMI

Mengapa harus Filsafat Islam

Biografi lengkap 25 Nabi dan Rasul